Senin, 30 Mei 2011

jangan lelah berjuang

alhamdulillah diterima snmptn undangan bidik misi di UNY...

besok aku dan abi insya allah berangkat ke jogja. semoga perjalanannya lancar dan dimudahkanNya.
baru pertama ini pergi keluar kota dengan ortu. baru pertama ini merasakan perjuangan mencari sebuah tempat belajar di luar kota.
ya, itu karena aku anak pertama.
daripada harus di Madiun seumur hidup, aku ingin belajar diluar kota. dan alhamdulillah terwujud berkat bantuanNya.
ya, kalau bukan karenaNya, kami tidak akan merasakan pengalaman baru.
berbagai persaingan dan butuh perjuangan yang lebih baru kami rasakan.
tapi alhamdulillah aku telah dibantu Dia.


untuk teman-temanku yang sedang mempersiapkan segalanya untuk ujian snmptn tulis besok, tetap semangat, perbanyak berdo'a, terus berlatih dan SEMOGA SUKSES ! semoga Alloh membantu kalian sebagaimana Dia telah membantuku. insya allah kita semua akan bertemu kembali dikemudian hari dengan kesuksesan masing-masing.


selamat berjuang, NARSIVE...
selamat berjuang, NEVADA...
selamat berjuang, SMASA...
selamat berjuang, teman-temanku dari MADIUN,...
dan selamat berjuang, teman-temanku di INDONESIA...


semoga Alloh memberikan petunjuk kepada kita dan memberikan yang terbaik untuk kita kelak, baik untuk dunia maupun akhirat kita kelak. amin ya robbal alamin...
♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..

Mainichi no seikatsu (kegiatan sehari-hari)


Kosakata Bahasa Jepang “kata kerja”
Kao o araimasu = cuci muka
Ha o migakimasu = menggosok gigi
Shawaa o abimasu = mandi shower
Mizu o abimasu = mandi
Gohan o tabemasu = makan nasi
Koocha o nomimasu = minum the
Shinbun o yomimasu = membaca koran
Ongaku o kikimasu = mendengarkan musik
Tegami o kakimasu = menulis surat
Terebi o mimasu = melihat televisi
Shukudai o shimasu = mengerjakan pr
Oinori o shimasu = berdo’a
Sentaku shimasu = mencuci baju
Sooji shimasu = bersih-bersih
Sanpo shimasu = jalan-jalan
Nemasu = tidur
Okimasu = bangun
Ikimasu = pergi
Kimasu = datang
Kaerimasu = pulang

Kosakata Bahasa Jepang “keterangan waktu”
Asa = pagi
Hiru = siang
Yoru = malam
Maiasa = setiap pagi
Maiban = setiap malam
Mainichi = setiap hari
Sorekara = kemudian, lalu
Goog = sore
♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..

Minggu, 29 Mei 2011

lawan kata (antonim)

1. abolisi >< pemberatan
2. absen >< hadir
3. aktual >< kadaluwarsa
4. akurat >< meleset
5. antagonis >< searah
6. antipati >< simpati
7. asli >< tiruan
8. chaos >< normal
9. dialog >< monolog
10. gagal >< berhasil
11. gasal >< genap
12. gersang >< subur
13. gratis >< bayar
14. heterogen >< homogen
15. insidental >< rutin
16. introduksi >< penutup
17. jumbo >< kecil
18. kohesi >< adhesi
19. kolektif >< individual
20. konduktor >< penghambat
21. konkret >< abstrak
22. konstan >< berubah-ubah
23. kontinyu >< terputus
24. kontradiksi >< sinkron
25. kuantitas >< kualitas
26. makar >< pro
27. mayor >< minor
28. mental >< fisik
29. menyambung >< menyulam
30. mitra >< saingan
31. nekat >< takut
32. netral >< berpihak
33. nisbi >< mutlak
34. normal >< anomali
35. ortodoks >< modern
36. pakar >< awam
37. pasca >< pra
38. paradoksal >< sejalan
39. peluang >< ancaman
40. percaya diri >< rendah diri
41. plural >< ganda
42. poligami >< monogami
43. progresif >< stagnan
44. sahih >< cacat
45. signifikan >< umum
46. stabil >< labil
47. teratur >< kacau
48. tesis >< antitesis
49. tunai >< hutang
50. yunior >< senior
♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..

ya ukhty wa akhy...

Bismillah
Ajaklah sabar tuk temani hari2 dukamu...
Peluklah istiqomah kala dirimu kelelahan dlm perjalanan taqwa...
Bersandarlah pda tawadhu kala kesombongan dtng menghadang...
Mintalah nasihat dari Al-Qur'an & Sunnah disetiap masalah yg engkau hadapi...
...Dan Cintailah ALLAH sbgai cinta tertinggi dihati kita,karena CintaNYA cinta yg abadi lagi sempurna''....♥

♥ Nhana RaZak Al-Bugisiyyah ♥

♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..

☾ ✩ langit malam ✩ ☾

Langit malam dipenuhi dengan ribuan titik cahaya yang berkelap-kelip di kegelapan. Sebagian besar titik-titik cahaya itu adalah bintang, matahari raksasa yang tampak sangat kecil karena begitu jauh letaknya. Sekitar 2000 bintang dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi lebih dari triliunan yang lain tersebar di ruang angkasa. Yang sedikit lebih terang dari bintang adalah beberapa planet yang mengelilingi Matahari, seperti Bumi kita. Lima dari planet-planet tersebut dapat dilihat dengan mata telanjang. Planet-planet itu tidak mempunyai cahaya sendiri, tetapi sangat dekat ke Bumi sehingga planet-planet tersebut memantulkan cahaya Matahari lebih terang dibandingkan dengan sinar bintang manapun. Benda yang paling terang dari segala benda di langit malam dan juga paling dekat dengan Bumi adalah Bulan.

Rasi bintang

Untuk mengetahui bagaimana cara bintang mengelilingi langit malam, para astronom membagi langit ke dalam 88 rasi bintang atau konstelasi. Banyak rasi bintang masih memakai nama makhluk dan pahlawan-¬pahlawan dari mitos Yunani kuno yang telah diberikan sejak zaman dahulu, seperti Orion Si Pemburu. Tidak ada hubungan khusus antar bintang-bintang dalam sebuah rasi bintang; bintang-bintang itu hanya tampak saling berdekatan di langit.

Langit di malam hari
Pola rasi bintang tampak tidak berubah sejak ribuan tahun yang lalu - meskipun ada beberapa bintang, seperti Polaris, yang telah sedikit berubah sejak zaman astronom Babilonia kuno pertama. Dengan mempelajari langit di malam hari, kamu dapat belajar mengenali bintang¬-bintang terang seperti Sirius, dan bahkan beberapa planet di Sistem Tata Surya kita, seperti Venus dan Yupiter, serta mengenal beberapa rasi bintang yang telah dikenal dengan baik.

♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..

Sabtu, 28 Mei 2011

embong malang


Karya : aming aminoedhin

Menapaki trotoar jalan embong malangsiang hari
Terasa jalanan mengambang kebak polusi
Kendaraan mengalir satu arah
Keringatku mencair begitu gerah

Memandang selatan jalan embong malang
Terasa driku hilang ditelan gedung menjulang
Engkaukah yang telah mengubah
Wajah kota begitu indah
Atau mungkin menyulap kota
Tampak begitu gagah?

Sementara di beberapa tempat
Banyak orang mengumpat
Soal pendapatan upah buruh
Tak lagi diterima utuh
Soal rumah leluhur menyimpan arsitektur lama
Seperti telah terkubur

Embong malang jalan satu arah
Tak memberi satu arah, bagi
Arti kehidupan tanpa
Jurang pemisah, antara yang mewah
Dan lainnya berdarah, atau
Mungkin bernanah

Surabaya, 1996

♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..

Jumat, 27 Mei 2011

Bekal Takwa

تَزَوَّدْ مِنَ التَّقْوَى فَإِنَّكَ لاَ تَدْرِي***  إِذَا جَنَّ لَيْلٌ هَلْ تَعِيْشُ إِلَى الْفَجْرِ

Berbekallah ketakwaan karena sesungguhnya engkau tidak tahu…
Jika malam telah tiba apakah engkau masih bisa hidup hingga pagi hari

وَكَمْ مِنْ صَحِيْحٍ مَاتَ مِنْ غَيْرِ عِلَّةٍ *** وَكَمْ مِنْ عَلِيْلٍ عَاشَ حِيْناً مِنَ الدَّهْرِ

Betapa banyak orang yang sehat kemudian meninggal tanpa didahului sakit…
Dan betapa banyak orang yang sakit yang masih bisa hidup beberapa lama
 

فَكَمْ مِنْ فَتًى أَمْسَى وَأَصْبَحَ ضَاحِكًا *** وَقَدْ نُسِجَتْ أَكْفَانُهُ وَهُوَ لاَ يَدْرِِي

Betapa banyak pemuda yang tertawa di pagi dan petang hari
Padahal kafan mereka sedang ditenun dalam keadaan mereka tidak sadar

وَكَمْ مِنْ صِغَارٍ يُرْتَجَى طُوْلُ عُمْرِهِمْ *** وَقَدْ أُدْخِلَتْ أَجْسَامُهُمْ ظُلْمَةَ الْقَبْرِ

Betapa banyak anak-anak yang diharapkan panjang umur…
Padahal tubuh mereka telah dimasukkan dalam kegelapan kuburan

وَكَمْ مِنْ عَرُوْسٍ زَيَّنُوْهَا لِزَوْجِهَا *** وَقَدْ قُبِضَتْ أَرْوَاحُهُمْ لَيْلَةَ الْقَدْرِ

Betapa banyak mempelai wanita yang dirias untuk dipersembahkan kepada mempelai lelaki…
Padahal ruh mereka telah dicabut tatkala di malam lailatul qodar

http://www.firanda.com/index.php/artikel/penyejuk-hati/13-bekal-takwa
♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..

memaafkan yuk...

Kawan, ingatkah kisah saat Rasulullah menolak bantuan yang ditawarkan malaikat Jibril untuk menimpakan gunung kepada masyarakat Thaif yang telah menghina Rasulullah dan para sahabat? Kala itu, Rasul membalas perlakuan masyarakat Thaif dengan memaafkan mereka. Sebuah sikap bijak yang menjadi salah satu bukti betapa Rasulullah sangat pemaaf. Kisah lain yang menunjukkan kemuliaan Rasulul dalam hal memaafkan adalah saat beliau menjadi orang pertama yang menjenguk seorang Quraisy kala sakit, meski sebelumnya tak bosan-bosannya meludahi Rasulullah setiap hari. Sungguh Allah-lah yang mampu memelihara hati sedemikian suci, jiwa sebegitu besar.

Memaafkan, menjadi kata yang yang mudah diucapkan, namun teramat sulit untuk dilakukan. Saya pernah merasa tersakiti karena candaan yang dilontarkan seorang teman. Sakit hati yang menyebabkan saya sulit berkonsentrasi. Berhari-hari, bahkan berbilang minggu, rasa itu masih sulit hilang juga. Sepertinya kehidupan saya tidak berjalan sebagaimana mestinya karena saya berulang-ulang mengingat hal itu. Sulit sekali rasanya untuk memaafkan, meskipun memaafkan menjadi jalan untuk melupakan yang sudah terjadi, mengambil pelajaran dan hikmahnya, juga menjalankan kehidupan saya sebagaimana mestinya.

Andrew Matthews, penulis buku Being Happy, menuliskan bahwa dengan tidak memaafkan orang yang menyakiti kita, satu-satunya orang yang akan dirugikan adalah diri kita sendiri. Tidak memaafkan berarti akan menghancurkan hidup kita. Dengan memaafkan seseorang, bukan berarti kita menyetujui apa yang mereka lakukan, kita hanya menginginkan hidup kita berjalan terus. Hal yang sebenarnya sudah dicontohkan oleh Rasulullah Saw berabad-abad lalu. Dibalasnya orang yang meludahi beliau setiap hari dengan kunjungan dikala orang itu sakit. Sebuah kemuliaan sikap cerminan pribadi berjiwa besar.

Seorang dokter di Amerika, Gerald Jampolsky bahkan mendirikan sebuah pusat penyembuhan terkemuka dengan menggunakan satu metode tunggal, yaitu rela memaafkan. Upaya ini dilatarbelakangi pengetahuannya bahwa sebagian besar masalah yang kita hadapi dalam hidup bersumber dari ketidakmampuan kita untuk memaafkan orang lain.
 
Merenungi makna subhanallah, kita tahu bahwa hanya Allah Swt yang Maha Suci, sementara manusia adalah tempat salah dan alpa. Seorang bijak pernah berkata, kesempurnaan manusia adalah dengan ketidaksempurnaannya. Berkaitan dengan memaafkan, Allah Swt berfirman dalam Qur’an Surat Ali Imran ayat 134: “... dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang”. Dengan demikian, Allah Swt menyukai orang-orang yang menahan amarah dan memaafkan orang lain.

Memaafkan, bukan hanya merupakan sikap yang mulia sesuai dengan pesan Nabi Muhammad Saw, tapi juga baik bagi kesehatan dan memberikan ketenangan pada jiwa. Hidup kita mudah-mudahan akan berjalan dengan lebih baik karena kita tidak disibukkan dengan perasaan kecewa dan sakit hati atas perbuatan orang lain. Seperti yang dicontohkan Nabi, memaafkan seseorang tidak akan menurunkan derajat orang yang memaafkan di mata orang yang melakukan kesalahan. Memaafkan, baik bagi orang lain, terutama juga baik bagi diri sendiri.

Bila sedemikian pentingnya peran memaafkan ini, mengapa kita begitu sulit untuk memaafkan orang lain? Mudah-mudahan, kita diberi-Nya kelapangan hati untuk memaafkan orang lain.

sumber : eramuslim

♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..

jamuan bisnis

Jamuan bisnis merupakan salah satu cara pendekatan untuk menjalin hubungan baik antara perusahaan atau antar Negara lain. Tata karma jamuan bisnis ala Barat terbagi dalam dua macam, yaitu:

A. Jamuan dengan makanan ringan
Jamuan bisnis dengan hidangan makanan ringan diantaranya sebagai berikut:

1) Coffee Morning
Jamuan ini diselenggarakan pada pagi hari sekitar pukul 10.00 – 11.00 dengan menghidangkan kopi dan kue.

2) Tea Party / Afternoon Tea
Afternoon tea adalah kegiatan minum teh yang biasanya dilakukan oleh warga Inggris pada sore hari. Acara ngeteh ini juga dikenal dengan nama low tea – Berbeda dengan high tea yang cenderung lebih “berat” menunya. Dikatakan “low” karena biasanya dilakukan di ruang duduk atau ruang tamu dimana mejanya low (= rendah). Jamuan ini menghidangkan teh dan kue-kue, diselenggarakan pada sore hari sekitar pukul 16.00 – 17.00. Low Tea sendiri dibagi dalam tiga jenis: (1) Cream Tea yang terdiri dari teh, scones, selai dan krim. (2) Light Tea yang terdiri dari teh, scones dan sweets (3) Full Tea yang terdiri dari teh, savouries (kue-kue yang cenderung asin), scones, sweets dan dessert. Siapa sih penggagas tradisi minum teh yang “ribet” ini?

3) Cocktail Party
Jamuan ini diselenggarakan pada malam hari sebelum waktu makan malam (dinner) sekitar pukul 18.00-19.00, dengan menghidangkan soft drink, sari buah dan kue-kue. Sebuah pesta koktail adalah pihak mana koktail dilayani. Perempuan dapat memilih untuk memakai apa yang telah menjadi dikenal sebagai gaun cocktail .

B. Jamuan dengan makanan lengkap
Jamuan dengan makanan lengkap merupakan jamuan yang menghidangkan makanan dengan lengkap, mulai dari makanan pembangkit selera (appertazir), makanan utama, dan makanan penutup.



Tata cara menyajikan makanan lengkap dilakukan dengan dua cara, yaitu;
 

1) French Dinner
French dinner merupakan tata cara penyajian makanan yang kita kenal dengan istilah prasmanan (Buffet Dinner). Makanan dan peralatan makan disediakan disuatu tempat, para tamu mengambil sendiri makanan dan minuman sesuai dengan selera masing-masing.


2) Sit Down Dinner
Sit down dinner merupakan tata cara makan dimana setiap tamu duduk mengelilingi meja dengan peralatan yang telah disediakan untuk masing-masing tamu, serta hidangan dihidangkan secara bergiliran atau terhidang di meja.

TABLE MANNER ADALAH TATA CARA, SIKAP DAN SOPAN SANTUN KITA DIDALAM PERJAMUAN MAKAN
 

Table manner alias etiket makan selama ini identik dengan acara jamuan makan resmi bergaya a’la barat sebenarnya hal ini tidak demikian karena masih banyak cara makan lain seperti Jepang, China, Korea, Italy dan sebagainya di Jepang misalnya ada kalimat yang harus diucapkan sebelum makan yaitu “Gochisou-sama” ini adalah merupakan suatu susunan aturan-aturan khusus yang mempengaruhi tingkah laku seseorang ketika di meja makan dan ditempat umum saat pada acara formal maupun non formal.

Tujuan mempelajari table manner

  • Agar mudah bergaul dan menjalin keakraban
  • Agar siap untuk menerima undangan jamuan makan
  • Menghindari perilaku yang salah
  • Dapat menikmati suasana jamuan dengan nyaman

Waktu – waktu makan yang sering dilakukan di Hotel

  1. Breakfast time
  2. Coffee morning 
  3. Brunch
  4. Lunch
  5. Afternoon tea
  6. Cocktail party
  7. Dinner time
  8. Super

Tata Krama Sebelum Acara Dan Cara Duduk

  1. Hindari bicara dengan satu orang saja, teman sendiri, atau kelompok
  2. Kendalikan intonasi suara (tone of voice) saat berbicara dan saat tertawa jangan terbahak-bahak sehingga mengundang perhatian orang lain.
  3. Carilah tempat duduk yang sesuai dengan table plan. Bila membawa pasangan, kita mempersilahkan pasangan kita duduk lebih dahulu dengan menarikkan kursi untuknya dan jangan membawa teman melebihi ketentuan.
  4. Berperilaku baik & berpenampilan yang normal (good behave).
  5. Kursi jangan terlalu dekat dengan meja serta posisi badan tegap & tegak
  6. Tangan dilipat diatas meja, letakkan dipangkuan
  7. Kaki jangan menyilang/ melipat atau menjulur kedepan
  8. Ketika duduk jangan memainkan peralatan & jangan melirik kekanan atau kekiri.

Tata Cara Makan

  • Makanlah makanan sesuai ukuran yang dapat dikunyah (bite size) jangan memakan makanan yang ukurannya terlalu besar tanpa dipotong terlebih dahulu
  • Untuk makanan yang memang menggunakan tangan secara langsung (picked food) seperti bruchetta atau chicken wing, maka habiskan makanan yang dipegang sebelum mengambil yang berikutnya
  • Mulailah menyantap hidangan bila semua orang telah mendapatkan makanan mereka masing-masing
  • Hindarilah meninggalkan meja makan saat jamuan telah dimulai.

Etika Berbicara Saat Makan

  1. Hindari berbicara pada waktu mulut sedang berisi makanan
  2. Pada saat berbicara dengan orang lain, tangan jangan memegang peralatan makan, karena tidak sopan dan tidak baik dilihat.
  3. Tekanan suara dan intonasi suara (tone of voice) jangan terlalu keras.
  4. Kalau memanggil seseorang jangan berteriak-teriak
  5. Jangan menyela pembicaraan orang lain pada saat orang tersebut sedang berbicara dengan orang lain. Sebaiknya tunggu sampai orang tersebut selesai berbicara.
  6. Bila akan meninggalkan tempat ditengah perbincangan, perkenalkan lawan bicara dengan yang lain sebelum pergi

Tata Cara Minum

  • Sebelum minum bersihkan mulut dari sisa-sisa makanan
  • Sebelum minum pastikan tidak ada makanan di dalam mulut
  • Waktu minum tidak sedang makan sesuatu
  • Jangan berkumur menggunakan air minum
  • Air minum yang sudah masuk ke mulut jangan dituangkan lagi kedalam gelas
  • Minumlah secukupnya pada waktu makan, agar perut tidak terasa penuh.

Cara Menggunakan Napkin

  1. Pada saat kita duduk, biasanya Waiter akan membukakan napkin untuk kita.
  2. Kalau tidak ada yang membukakan, maka kita dapat membukanya sendiri, lalu meletakkannya diatas pangkuan kita
  3. Napkin diperkgunakan hanya untuk membersihkan bagian mulut atau bibir yang kotor dengan menggunakan tangan kanan atau kedua tangan kita
  4. Napkin tidak boleh untuk membersihkan keringat
  5. Napkin tidak boleh dipergunakan untuk membersihkan peralatan makan yang kotor. Bila kita menemukan hal demikian, panggillah Waiter untuk mengganti.

Bagaimana Cara Menggunakan Peralatan Pisau Dan Garpu

  1. Mulailah dengan peralatan yang terluar kemudian ke dalam.
  2. Kemudian peralatan berikutnya
  3. Peralatan yang berada dekat napkin/show plate untuk makanan utama
  4. Untuk mekanan penutup (dessert), biasanya di letakkan disisi atas
  5. Gelas berada disebelah kanan atas pisau piring roti sebelah kiri paling luar
  6. Pisau harus lurus gunakan telunjuk sebagai penekan pisau atau cara lain sepeti memegang bolpoin
  7. Posisi garfu miring menghadap kedalam, jari telunjuk sebagai penekan, jari tengah dan ibu jari sebagai penjepit garfu
  8. Bila anda adalah seorang yang menggunakan tangan kiri (left handle) maka susunan peralatan harus dipindahkan sebelum jamuan dimulai.

Bagaimana Cara Memakan Roti

  1. Ambil roti dengan menggunakan tangan kanan, kemudian sobeklah menjadi bagian kecil setiap kali anda akan menyantapnya
  2. Jangan membelah roti anda dengan pisau, karena pisau hanya digunakan untuk mengoleskan butter saja
  3. Ambil butter dengan menggunakan pisau butter, kemudian oleskan pada roti yang sudah dipotong kecil tadi
  4. Jika butter dihidangkan dengan piring, ambillah buuter dengan menggunakan sendok untuk dipindahkan kepiring roti anda
  5. Roti bias dimakan bersama salad atau sup.
 
Bagaimana Cara Makan Ikan & Daging
  • Untuk daging ikan (fish fillet) gunakan fish fork dan dinner knife
  • Untuk ikan utuh (whole fish) menggunakan fish fork dan fish knife
  • Gunakan fish knife dengan cara menyendok ikan dari arah depan belakang dengan memiringkan pisaunya kearah tulang ikan
  • Untuk daging (poultry, beef, lamb, pork) gunakan dinner fork & dinner knife
  • Potonglah daging setiap kali akan memakannya dan potonglah dari bagian kiri garfu waktu memakannya bisa dikombinasikan dengan makanan lainnya seperti sayur ataupun kentang
  • Untuk cara makan orang amerika memotong seluruh daging terlebih dahulu baru dimakan dengan menggunakan Garfu saja.

Bagaimana Cara Makan Cheese Dan Makanan Dessert/ Penutup

  1. Keju dan Cheese biasanya disajikan setelah makanan utama dan sebelum Dessert
  2. Keju umumnya disajikan bersama dengan Crackers, Grapes ataupun Dried Fruit
  3. Cheese dimakan dengan menggunakan Cheese fork
  4. Grafes dan Dried Fruit ataupun Craclers dimakan dengan menggunakan tangan
  5. Makanan penutup (Dessert) biasanya disajikan setelah makanan utama
  6. Makanan penutup bias bermacam-macam jenisnya tergantung apa yang diberikan, hal ini akan berpegaruh dengan peralatan yang digunakan.

Bagaimana Cara Minum Coffee/ Tea

  1. Coffee atau tea adalah penutup dari rangkaian makanan
  2. Coffee dapat dihidangkan susu atau krim
  3. Tea dihidangkan dengan lemon
  4. Untuk cara Perancis Coffee atau Tea dihidangkan dengan chocolate praline sedangkan Italia dengan biscoti (Cookies ukuran besar) dan Inggris dengan biscuit
  5. Bila mengaduk minuman searah putaran jarum jam, hindari benturan sendok dengan pingggir cup agar tidak terdengar dentingan suara
  6. Jangan minum Coffee/ Tea menggunakan sendok apalagi lewat saucer.

Merokok Pada Saat Selesai Makan

  • Jika anda harus merokok selama waktu makan, cara yang paling baik adalah, permisi dari meja dan merokok diluar, karena merokok selama makan adalah tidak sehat juga mengganggu bagi yang tidak merokok.

Tata Cara Meninggalkan Tempat Acara

 
  1. Bila diundang di sebuah Restoran maka waktu yang tepat untuk meninggalkan tempat acara dikala acara tersebut berakhir
  2. Bila diundang acara dirumah pribadi maka waktu yang pantas untuk meninggalkan acara tersebut memeriksa kartu undangan yang anda pegang dan lihat catatan mengenai jam akhir acara
  3. Pada acara resmi cara yang baik untuk meninggalkan acara tersebut yaitu ketika acara tersebut sudah berakhir dan jangan anda lakukan sebelum acara tersebut berakhir karena kurang baik (kurang beradat).

Di bawah ini 5 cara yang cepat dan mudah untuk diingat mengenai etika di meja makan.


1. Memperkenalkan Sesama Kolega
Untuk memperkenalkan dua orang teman yang tidak saling mengenal pada tempat yang tidak formal pasti lebih mudah dibandingkan di tempat yang lebih formal semisal di seminar atau rapat. Dengan memperkenalkan secara resmi orang-orang yang Anda kenal tetapi di antara mereka belum saling mengenal, suasana kaku dan tak nyaman pun bisa sirna.
 

2. Berdiri Jika Ada Yang Bangun
Menurut etika, seorang pria sebaiknya berdiri jika rekan semejanya yang berjenis kelamin wanita meninggalkan meja atau kembali ke meja setelah ia dari kamar kecil, misalnya.
 

3. Perbaiki Dasi
Walaupun Anda sedang merasa sangat lapar dan ingin segera makan, jangan lupa atur letak dasi sebelum mulai menyantap hidangan sehingga tidak mengganggu saat Anda tengah makan.
 

4. Cicipi
Ada dua alasan mengapa sebaiknya hal ini dilakukan:
* Anda tidak tahu apakah makanan yang akan dimakan sudah cukup asin atau belum.
* Alasan berikut (dan hanya berlaku di pesta makan malam), menambahkan garam pada makanan di piring Anda akan memberi kesan seakan Anda tidak percaya terhadap masakan tuan rumah. Bila ditanya apakah perlu garam, minta garam dan lada, karena garam dan lada selalu berada bersama.
 

5. Siku Di Meja
Meletakkan siku di meja memang nyaman tetapi hal ini tidak dibenarkan bila Anda melakukannya pada suatu jamuan makan siang atau makan malam. Hal ini memberi kesan tidak sopan. Apalagi bila kemeja yang Anda kenakan berlengan panjang. Bila terkena noda, akan terlihat jelas.

♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..

tulislah ilmu itu

Imam Syafi’I juga pernah bertutur:


الْعِلْمُ صَيْدٌ وَالْكِتَابَةُ قَيْدُهُ                     قَيِّدْ صُيُوْدَكَ بِالْحِبَالِ الْوَاثِقَهْ
فَمِنَ الْحَمَاقَةِ أَنْ تَصِيْدَ غَزَالَةً وَتَتْرُكَهَا بَيْنَ الْخَلاَئِقِ طَالِقَهْ 

Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya
Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat
Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang
Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja.

♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..

10 Faedah ILMU

FAEDAH SATU : KEUTAMAAN ILMU
  • Sesungguhnya Allah menjadikan buruan yang ditangkap oleh anjing yang bodoh sebagai bangkai yang haram dimakan, sebaliknya Allah menghalalkan buruan yang ditangkap oleh anjing yang berilmu. Hal ini menunjukkan tentang keutamaan ilmu. Allah berfirman, yang artinya:
Mereka menanyakan kepadamu: “Apakah yang Dihalalkan bagi mereka?”. Katakanlah: “Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang buas yang telah kamu ajar dengan melatih nya untuk berburu; kamu mengajarnya menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu. Maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu, dan sebutlah nama Allah atas binatang buas itu (waktu melepaskannya). dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat cepat hisab-Nya.[1]
Seandainya bukan karena kemuliaan ilmu, niscaya buruan hasil anjing bodoh dan pintar sama hukumnya”.[2]
 FAEDAH DUA : ILMU YANG BERMANFAAT
  • Al-Hafizh Ibnu Rajab al-Hanbali berkata [3]
“Ilmu bermanfaat adalah mempelajari Al-Qur’an dan sunnah serta memahami makna kandungan keduanya dengan pemahaman para sahabat, tabi’in dan tabi’ tabi’in. Demikian juga dalam masalah hukum halal dan haram, zuhud dan masalah hati, dan lain sebagainya.
Pertama: Dia berusaha terlebih dahulu memilah antara hadits shahih dan lemah.
Kedua: Dia berusaha memahami makna kandungannya. Sungguh, pada semua itu terdapat kecukupan bagi orang yang berakal dan kesibukan bagi orang yang ingin mendapatkan ilmu bermanfaat.
Barangsiapa mengikhlaskan hatinya untuk mengharap wajah Allah dan memohon pertolongan kepadaNya, niscaya Dia akan menolongnya, menunjukinya, memudahkannya, dan memahamkannya. Pada saat itulah, ilmu ini akan membuahkan buahnya yang terpenting yaitu Khsyatullah (takut kepada Allah), sebagaimana firman Allah:
Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hambaNya, hanyalah ulama.[4]
.
 FAEDAH KETIGA : BUAH ILMU
عَنْ جُنْدُبِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : مَثَلُ الْعَالِمِ الَّذِيْ يُعَلِّمُ النَّاسَ الْخَيْرَ وَيَنْسَى نَفْسَهُ كَمَثَلِ السِّرَاجِ يُضِيْئُ لِلنَّاسِ وَيُحْرِقُ نَفْسَهُ
  • Dari Jundub bin Abdillah berkata: Rasulullah bersabda: “Perumpamaan seorang berilmu yang mengajarkan kebaikan kepada manusia tetapi melupakan dirinya seperti lampu yang menyinari manusia tetapi membakar dirinya sendiri”.[5]

FAEDAH KEEMPAT : KUTU BUKU 
  • Kebiasaan Imam Zuhri kalau masuk rumah, maka beliau meletakkan kitab-kitabnya bertumpukan di sekitarnya. Beliau menikmati kesibukannya tersebut sehingga lalai dari segala urusan dunia lainnya. Suatu saat isterinya pernah berkata padanya: “Demi Allah, sungguh kitab-kitab ini lebih berat bagiku daripada tiga isteri sainganku!!!”.[6]
Ibnu Qayyim berkata: “Guru kami (Ibnu Taimiyyah) pernah bercerita padaku: “Ketika sakit menimpaku, seorang dokter berkata padaku: Sesungguhnya bacaanmu dan pembicaraanmu tentang ilmu akan menambah sakitmu”.

Aku menjawab: Saya tidak bisa sabar menahan hal itu. Sekarang jawablah pertanyaanku berdasarkan ilmu pengetahuanmu: Bukankah hati apabila senang dan kuat maka akan mampu mengusir penyakit?

Jawab sang dokter: Ya, benar.

Aku berkata lagi: Demikian pula hatiku, dia sangat senang dengan ilmu dan aku merasakan kegembiraan dengannya.

Dokter menjawab: “Ini keluar dari cara pengobatan kami…”. [7]
 FAEDAH KELIMA : KESABARAN
  • Kesabaran saat menuntut ilmu sangat diperlukan. Coba perhatikan ucapan Imam Ahmad: “Aku terus mempelajari  permasalahan darah haidh selama sembilan tahun sehingga aku memahaminya”.[8]
  • Perangilah penyakit malas bila menghampirimu dan latihlah dirimu agar terbiasa dalam ilmu. Ikrimah berkata:
“Ibnu Abbas mengikat kakiku dalam mempelajari Al-Qur’an dan hadits”. [9]
  • Sungguh benar ucapan seorang penyair:
النَّفْسُ كَالطِّفْلِ إِنْ تُهْمِلْهُ شَبَّ عَلَى                   حُبِّ الرَّضَاعِ وَإِنْ تَفْطِمْهُ يَنْفَطِمُ
Jiwa itu seperti anak bayi, kalau kau biarkan
Maka dia akan suka menyusu
Dan bila engkau menyapihnya diapun akan berhenti.

FAEDAH KEENAM : SEMANGAT PARA WANITA


عَنْ أَبِيْ سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ: قَالَتِ النِّسَاءُ لِلنَّبِيِّ : غَلَبَنَا عَلَيْكَ الرِّجَالُ, فَاجْعَلْ لَنَا يَوْمًا مِنْ نَفْسِكَ. فَوَعَدَهُنَّ يَوْمًا لَقِيَهُنَّ فِيْهِ فَوَعَظَهُنَّ وَأَمَرَهُنَّ, فَكَانَ فِيْمَا قَالَ لَهُنَّ : مَا مِنْكُنَّ امْرَأَةٌ تُقَدِّمُ ثَلاَثَةٌ مِنْ وَلَدِهَا إِلاَّ كَانَ لَهَا حِجَابًا مِنَ النَّارِ. فَقَالَتِ امْرَأَةٌ : وَاثْنَيْنِ؟ فَقَالَ : وَاثْنَيْنِ.
Dari Abu Sa’id al-Khudri menceritakan bahwa sejumlah para wanita berkata kepada Nabi: “Kaum lelaki lebih banyak bergaul denganmu daripada kami, maka jadikanlah suatu hari untuk kami”. Nabi menjanjikan mereka suatu hari untuk bertemu dengan mereka guna menasehati dan memerintah mereka. Diantara sabda beliau saat itu: “Tidak ada seorang wanitapun yang ditinggal mati oleh tiga anaknya kecuali akan menjadi penghalang baginya dari neraka”. Seorang wanita bertanya: “Bagaimana kalau Cuma dua?”. Nabi menjawab: “Sekalipun Cuma dua”[11]
.
  • Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata:
“Hadits ini menunjukkan semangat para wanita sahabat dalam mempelajari masalah-masalah agama”.[12]

FAEDAH KETUJUH : MURID DURHAKA
 
  • Ma’an bin Aus memiliki sebuah syair indah yang bisa dijadikan pelajaran berharga bagi setiap penuntut ilmu. Syairnya sebagai berikut:
.
فَيَا عَجَبًا لِمَنْ رَبَّيْتُ طِفْلاً                    أُلَقِّمُهُ بِأَطْرَافِ الْبَنَانِ
أُعَلِّمُهُ الرِّمَايَةَ كُلَّ يَوْمٍ                        فَلَمَّا اسْتَدَّ سَاعِدُهُ رَمَانِي
أُعَلِّمُهُ الْفُتُوَّةَ كُلَّ وَقْتٍ                       فَلَمَّا طَرَّ شَارِبُهُ جَفَانِي
وَكَمْ عَلَّمْتُهُ نَظْمَ الْقَوَافِيْ                     فَلَمَّا قَالَ قَافِيَةً هَجَانِي
Sungguh mengherankan, orang yang kudidik semenjak kecil
Aku menyuapinya dengan jari tanganku
Aku mengajarinya memanah setiap hari
Setelah pandai, dia malah memanahku
Aku mengajarkannya bermurah hati setiap waktu
Setelah tumbuh kumisnya, dia malah berbuat kasar padaku
Betapa seringnya aku mengajarinya syair
Setelah bisa membuat satu syair, dia malah mencaciku[13].

FAEDAH KEDELAPAN : CINTA POPULARITAS
 
  • Ibnu Jama’ah al-Jinani berkata:
“Hendaknya seorang penuntut ilmu tidak hanya mencukupkan diri untuk belajar kepada guru-guru yang populer saja, karena hal itu dinilai oleh al-Ghozali termasuk kesombongan dan kebodohan. Ketahuilah bahwa kebenaran adalah seperti barang hilang yang dicari oleh seorang mukmin, dia akan mengambilnya dimanapun dia mendapatkannya dan berterima kasih kepada orang yang memberikan kepadanya. Demikian pula seorang penuntut ilmu, dia akan lari dari kebodohan sebagaimana dia lari dari singa. Dan orang yang lari dari singa, dia tidak akan peduli siapapun orangnya yang menunjukkan jalan keluar kepadanya”.[10]


FAEDAH KESEMBILAN : JANGAN BERFATWA TANPA ILMU
  • Hendaknya seorang penuntut ilmu tidak malu untuk mengatakan tentang suatu permasalahan yang tidak diketahuinya: “Saya tidak tahu”. Sungguh, hal itu sama sekali tidak mengurangi derajat mereka, bahkan meninggikan mereka. Ditambah lagi, bahwa hal itu memiliki beberapa faedah berikut:
  1. Dia menunaikan kewajibannya.
  2. Dia akan segera mencari jawabannya baik oleh dirinya sendiri maupun oleh orang lain, sebab seorang murid tatkala mendapati gurunya belum mengetahui jawabannya, dia akan bersungguh-sungguh untuk mencari jawabannya lalu menghadiahkan jawabannya tersebut kepada gurunya.
  3. Hal itu menunjukkan kehati-hatiannya dalam menjawab permasalahan.
  4. Sebagai pelajaran dan contoh bagi para muridnya. [14]

FAEDAH KESEPULUH :KIAT UNTUK SEMANGAT

Soal: Terkadang kita perhatikan pada sebagian penuntut ilmu kurangnya semangat dalam menimba ilmu. Apakah kiat-kiat yang dapat menyembulkan semangat menuntut ilmu?
Jawab: Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menjawab:
“Kurangnya semangat dalam menuntut ilmu syar’I merupakan salah satu musibah besar. Ada beberapa kiat yang dapat mengobatinya, diantaranya:
  • Pertama: Ikhlas karena Allah dalam menuntut ilmu. Seorang apabila memurnikan niatnya hanya untuk Allah dalam menuntut ilmu dan menyadari bahwa dirinya mendapat pahala dalam amalan tersebut niscaya dia akan bersemangat.
  • Kedua: Berteman dengan teman-teman yang memberinya motivasi dalam menuntut ilmu dan membantunya dalam dialog serta membahas permasalahan.
  • Ketiga: Melatih dirinya untuk sabar dan membiasakan diri dalam menuntut ilmu. Adapun jika dia melepas dirinya tanpa kendali maka dirinya akan mengajaknya kepada perbuatan jelek dan Syetan akan mengajaknya untuk malas dalam menuntut ilmu”. [15]
.
Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawi
 
 
[1] QS. Al-Maidah: 4. [2] Miftah Dar Sa’adah Ibnu Qayyim 1/236
[3] Fadhlu Ilmi Salaf ‘ala Ilmi Khalaf (hal. 26).
[4] QS. Fathir: 28.
[5] HR. Ath-Thabrani dalam Mu’jam Kabir 1/84/2, al-Khathib al-Baghdadi dalam Iqtidha’ Ilmu Amal 70 dan dishahihkan al-Albani dalam Tahqiqnya.
[6] Wafayatul A’yan Ibnu Khallikan 4/177-178.
[7] Raudhatul Muhibbin hal. 70.
[8] Thabaqat Hanabilah Ibnu Abi Ya’la 1/268.
[9] Siyar A’lam Nubala adz-Dzahabi 5/14.
[10] Tadzkirah Sami’ fi Adabil Alim wal Muta’allim hal. 87.
[11] HR. Bukhari 101.
[12] Fathul Bari 1/259.
[13] Majma’ al-Amtsal al-Maidani 2/200. Bait kedua terdapat dalam al-Iqdu al-Farid Ibnu Abdi Rabbihi 3/56 dan Adab Dunya wa ad-Diin al-Mawardi hal. 77. (Dari al-Masu’ah asy-Syi’riyyah DR. Badr bin Abdullah an-Nashir 124-125).
[14] Lihat al-Fatawa as-Sa’diyyah Syaikh Abdur Rahman bin Nashir as-Sa’di hal. 628-629.
[15] Kitab Ilmu hal. 105.



♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..

cita-citaku

مُنَايَ مِنَ الدُّنْيَا عُلُوْمٌ أَبُثُّهَا           وَأَنْشُرُهَا فِيْ كُلِّ بَادٍ وَحَاضِرِ

دُعَاءٌ إِلَى الْقُرْآنِ وَ السُّنَنِ الَّتِيْ       تَنَاسَى رِجَالٌ ذِكْرَهَا فِي الْمَحَاضِرِ
 
وَقَدْ أَبْدَلُوْهَا بِالْجَرَائِدِ تَارَةْ            وَتِلْفَازُهُمْ رَأْسُ الشُّرُوْرِ وَالْمَنَاكِرِ

وَبِالرَّادِيُوْ فَلاَ تَنْسَ شَرَّهُ               فَكَمْ ضَاعَ الْوَقْتُ بِهَا مِنْ خَسَائِرِ

Cita-citaku di dunia adalah menyebarkan ilmu
Ke pelosok desa dan kota
Mengajak menusia kepada Al-Qur’an dan Sunnah
Yang kini banyak dilalaikan manusia.
Mereka menggantinya dengan koran
Dan Televisi mereka sumber kerusakan dan kemunkaran
Dan juga Radio, jangan kamu lupakan kejelekannya
Betapa banyak waktu hilang sia-sia karenanya


♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..

KEPADA PUTRIKU

Author: Abu Zubair Hawaary
 
Kepada Putriku
aku ingin engkau seperti bintang
jadi impian dan harapan
aku ingin engkau seperti rembulan
cantik menawan
penerang dalam kegelapan
aku ingin engkau seperti batu karang
tak goyah
sekalipun gelombang tiada berhenti menerjang

pekanbaru shafar 1431 H
untuk putriku TSUROYYA
♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..

kau dimana? ? ?

ketika ku membutuhkanmu, kamu dimana, sobat?
hari ini ku butuh kehadiranmu
tapi hari ini juga kau akan pergi
kau akan pergi ke jogja
untuk keperluan kuliahmu

ya, sudahlah
biar aku sendiri aja
utamakan keperluanmu, sobat
semoga perjalananu lancar dan diridhoiNya
semoga kau sukses
semoga kau dan keluarga selalu dalam lindunganNya

aku masih sulit menerima kepergianmu
maafkan aku, sobat
maafkan aku....

kali ini aku gak boleh egois
kali ini aku harus bisa menerima keputusannya
kali ini aku tidak boleh jadi penghalangnya lagi

walau kekhawatiranku akan kehilanganmu
akan segera terjadi
aku akan berusaha untuk mengesampingkan ego
biarlah ku disini mengenang mu bersama kenangan indah denganmu
kejarlah cita-citamu, sobat
cinta ini akan selalu tumbuh untukmu
karena cinta sahabat tak akan pernah hilang
♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..

Kamis, 26 Mei 2011

suntikan semangat darimu, sobat

"berbicara"
ya, salah satu kekuranganku. ketika akan menghadapi ujian praktik bahasa indonesia, berbicara, kau berikanku motivasi.

ketika aku hampir berputus asa karena ketidakmampuanku dalam hal berbicara, kau berkata padaku,

usaha. jangan menyerah. jangan puisi..

tatap gurunya. tantang gurunya. jangan nerves. bismillah. pasti bisa. aku bantu kamu dengan doaku. jangan putus semangat!

malu setengah dari iman. jadi malu o, kalau kamu tidak bisa sama dia, malu o kalau nangis. jangan nangis.

♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..

Modal perfect

a. must + have + V3
untuk menyatakan suatu kepastian atau kesimpulan tentang sesuatu yang terjadi pada waktu lampau (past conclusion).

Contoh : the oil was frozen. It must have been very cold last night.

b. might + have + V3
untuk menyatakan kemungkinan pada waktu lampau (past possibility).

Contoh : Lany came late this morning, she might have missed the bus.

c. should + have + V3 / ought to + have + V3
untuk menyatakan saran yang seharusnya dilakukan pada waktu lampau (past suggestion).

Contoh : Lena has an examination today but she saw the film last night. She should have been studying for her exam.

d. could + have + V3
untuk menyatakan kemampuan (capability) untuk melakukan sesuatu pada waktu lampau tetapi tidak digunakan.

Contoh: We didn’t go out last night. We could have gone to the cinema butwe decided to stay at home.

♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..

♥•٠·˙ Sedikit Dariku Untukmu Ukhti ˙·٠•♥

oleh •٠·˙ Di Atas Sajadah Cinta ˙·٠•

ALLOH menguji keikhlasan bila bersendirian ..☺*•.•♥.•*¨:*•.•♥.• . . .

ALLOH memberi kedewasaan bila ada masalah ..☺*•.•♥.•*¨:*•.•♥.• . . .

ALLOH melatih kesabaran dalam kesakitan ..☺*•.•♥.•*¨:*•.•♥.• . . . .

ALLLOH tak pernah mengambil sesuatu yang kita sayang kecuali menggantikan dengan yang lebih baik ...☺*•.•♥.•*¨:*•.•♥.• . . .

ya ukhti ...

Saat dirimu bersedih dan hanya mampu menangis, berbicaralah pada akalmu yang bersih, hatimu yang suci dan jiwamu yang jernih ‘JANGAN PUTUS ASA DAN JANGAN PULA KECEWA TETAPI OPTIMISLAH, SESUNGGUHNYA ALLAH BESERTAKU, ALLAH AKAN MENOLONGKU,ALLAH YANG AKAN MEMBERIKAN KEBAHAGIAAN KEPADAKU DAN ALLAH LAH YANG MEMELIHARA DAN MELINDUNGIKU’.

Cukuplah kemuliaanmu dengan menjadi seorang muslimah. Bukan emas yang akan mempercantikkanmu, melainkan yang mempercantikkanmu adalah akhlakmu yang hasanah dan kekayaanmu adalah etikamu.

Firman Allah subhanahu wa taala:
JANGANLAH KAMU BERSIKAP LEMAH, DAN JANGANLAH PULA KAMU BERSEDIH HATI, PADAHAL KAMULAH ORANG-ORANG YANG PALING TINGGI(darjat), JIKA KAMU ORANG-ORANG YANG BERIMAN- (surah Ali Imran ayat 139)-

jika ukhti telah melakukan ‘kekeliruan’ pada masa lalu jadikanlah hal itu sebagai pengajaran kemudian jangan ulang lagi sesudah mengambil pelajaran darinya. Perbaikilah dirimu maka Allah akan redho terhadapmu. Kukuhkanlah tekatmu dalam menghindari maksiat maupun hanya maksiat kecil nescaya uhkti akan memperoleh kemudahan. Peliharalah hati dari menduakan Allah dan Rosul NYa. jagalah hubungan mu dengan Allah nescaya Allah akan menjagamu. Ingatlah! Air mata taubat adalah air yang paling suci, gembiralah dengan hidup ini kerana hidup ini indah dan jadikanlah ia hamparan bagi setiap kebaikan,beramallah untuk akhirat seiring dengan duniamu..

♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..

sebaik-baik manusia ...

Tidak ada manusia yang bebas dari kesalahan, maka sebaik-baik manusia adalah yang belajar dari kesalahan yang terdahulunya. tapi ingatlah, manusia yang cerdas, adalah manusia yang berhati-hati dalam hidupnya, yaitu, manusia yang mempelajari kesalahan-kesalahan disekitarnya, sehingga ia dapat mengambil pelajaran terhadap kesalahan tersebut tanpa harus jatuh kedalamnya.

Ahad, 25 Sya’ban 1430 H

sumber: abuzuhriy.com
♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..

Ilmu itu bagaikan hujan

Oleh: Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah


Disebutkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim hadits dari Abu Musa Al-Asy'ari Radhiyallahu Anhu yang berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa SalIam bersabda,

إِنَّ مَثَلَ مَا بَعَثَنِيَ اللَّهُ بِهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ الْهُدَى وَالْعِلْمِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَصَابَ أَرْضًا فَكَانَتْ مِنْهَا طَائِفَةٌ طَيِّبَةٌ قَبِلَتْ الْمَاءَ فَأَنْبَتَتْ الْكَلَأَ وَالْعُشْبَ الْكَثِيرَ وَكَانَ مِنْهَا أَجَادِبُ أَمْسَكَتْ الْمَاءَ فَنَفَعَ اللَّهُ بِهَا النَّاسَ فَشَرِبُوا مِنْهَا وَسَقَوْا وَرَعَوْا وَأَصَابَ طَائِفَةً مِنْهَا أُخْرَى إِنَّمَا هِيَ قِيعَانٌ لَا تُمْسِكُ مَاءً وَلَا تُنْبِتُ كَلَأً فَذَلِكَ مَثَلُ مَنْ فَقُهَ فِي دِينِ اللَّهِ وَنَفَعَهُ بِمَا بَعَثَنِيَ اللَّهُ بِهِ فَعَلِمَ وَعَلَّمَ وَمَثَلُ مَنْ لَمْ يَرْفَعْ بِذَلِكَ رَأْسًا وَلَمْ يَقْبَلْ هُدَى اللَّهِ الَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ

"Sesungguhnya perumpamaan petunjuk dan ilmu yang diutus Allah kepadaku seperti hujan yang membasahi bumi. Ada bumi yang subur yang menerima air kemudian menumbuhkan rumput yang banyak. Ada bumi yang keras yang menahan air kemudian dengannya Allah memberi manfaat kepada manusia. Mereka meminum dari air ter-sebut, memberi minum hewan ternaknya, dan bercocok tanam. Hujan juga membasahi bumi yang lain, yaitu lembah yang tidak mampu menahan air dan menumbuhkan rumput. Demikianlah perumpamaan orang yang memahami agama Allah kemudian mendapat manfaat dari apa yang aku diutus dengannya. la belajar dan mengajar. Dan itulah perumpamaan orang yang tidak bisa diangkat kedudukannya oleh petunjuk Allah, dan tidak menerima petunjuk Allah yang aku diutus dengannya." (Diriwayatkan Al-Bukhari, dan Muslim).

Rasulullah Slutllallahu Alaihi wa Sallam mengumpamakan ilmu dan petunjuk yang beliau bawa seperti hujan, karena masing-masing dari ketiganya (ilmu, petunjuk, dan hujan) mendatangkan kehidupan, makanan, obat-obatan, dan seluruh kebutuhan manusia yang lain. Semua itu bisa didapatkan dengan ilmu dan hujan.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengumpamakan hati manusia seperti tanah yang mendapatkan siraman air hujan, karena tanah adalah tempat yang menahan air hujan kemudian menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat, sebagaimana hati yang memahami ilmu, maka ilmu tersebut berbuah di dalamnya, berkembang, terlihat ke-berkahannya dan buahnya.

Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengelompokkan manusia ke dalam tiga kelompok sesuai dengan penerimaan mereka, dan kesiapan mereka menghapal ilmu, memahami makna-maknanya, mengeluarkan hukum-hukumnya, hikmah-hikmahnya dan manfaat-manfaatnya;

Pertama, orang yang mampu menghapal ilmu dan memahaminya. Mereka memahami makna-maknanya, mengeluarkan hukum-hukumnya, hikmah-hikmahnya, dan manfaat-manfaatnya. Mereka seperti tanah yang menerima air kemudian menumbuhkan rumput yang banyak. Pemahamannya terhadap agama, dan istimbath hukum adalah seperti tumbuhnya rumput dengan air.

Kedua, orang yang mampu menghapal ilmu, menjaganya, menyebar-kannya, dan mengendalikannya, namun tidak mampu memahami makna-maknanya, mengeluarkan hukum-hukum, hikmah-hikmah, dan manfaat-manfaat dari ilmu tersebut. Mereka seperti orang yang mampu membaca Al-Qur'an, menghapalnya, memperhatikan makharijul huruf (tempat ke-luarnya huruf), dan harakat-nya, namun tidak dianugerahi pemahaman khusus oleh Allah, seperti dikatakan Ali Radhiyallahu Anhu, "Kecuali pemahaman yang diberikan Allah kepada hamba-Nya di dalam Kitab-Nya."

Tingkat pemahaman manusia tentang Allah Ta'ala, dan Rasul-Nya itu tidak sama. Terkadang ada orang cuma mampu memahami satu atau dua hukum dari satu dalil, sedang orang lain mampu memahami seratus atau dua ratus hukum dari dalil yang sama.

Mereka seperti tanah yang mampu menahan (menyimpan) air untuk manusia kemudian mereka mendapatkan manfaat darinya. Ada yang minum daripadanya, memberi minum hewan ternaknya, dan bercocok tanam dengannya.

Kedua kelompok di atas adalah kelompok orang-orang yang berbahagia. Kelompok pertama adalah kelompok yang paling tinggi derajatnya dan kebesarannya dari seluruh kelompok-kelompok manusia yang ada. Allah Ta 'ala berfirman,

"Itulah karunia Allah yang diberikannya kepada siapa yang di-kehendaki-Nya, dan Allah mempunyai karunia yang sangat besar." (Al-Jumu'ah: A).
Ketiga, orang-orang yang tidak mendapatkan sedikit pun ilmu; baik hapalan, atau pemahaman, atau periwayatan. Mereka seperti tanah lembah yang tidak bisa menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan menahan (menyim¬pan) air. Mereka adalah kelompok orang-orang celaka.

Kelompok pertama dan kelompok kedua mempunyai ilmu dan mengajarkannya sesuai dengan ilmu yang diterimanya dan sampai padanya. Kelompok kedua mengajarkan kata-kata Al-Qur'an dan menghapalnya, sedang kelompok pertama mengajarkan makna-makna Al-Qur'an, hukum-hukumnya, dan ilmu-ilmunya.

Sedang kelompok ketiga, mereka tidak mempunyai ilmu apalagi mengajarkannya. Mereka tidak bisa "diangkat" dengan petunjuk Allah, dan tidak menerimanya. Mereka lebih brengsek dari hewan ternak, dan mereka ada¬lah bahan bakar neraka.

Hadits mulia di atas memuat kemuliaan ilmu, pengajarannya, posisinya, dan kecelakaan orang yang tidak mempunyai ilmu.

Hadits di atas juga mengklasifikasi manusia menurut barometer ilmu ke dalam dua kelompok; kelompok orang-orang celaka dan kelompok orang-orang bahagia, dan mengklasifikasi kelompok orang-orang bahagia ke dalam dua kelompok; kelompok pemenang yang didekatkan kepada Allah dan kelompok kanan yang pertengahan.

lni menjadi bukti, bahwa kebutuhan manusia kepada ilmu itu seperti kebutuhan mereka kepada hujan, bahkan lebih besar lagi. Jika mereka tidak memiliki ilmu, mereka tak ubahnya seperti tanah yang tidak mendapatkan hujan.

Imam Ahmad berkata, "Kebutuhan manusia kepada ilmu itu lebih besar daripada kebutuhan mereka kepada makanan dan minuman, karena makanan dan minuman hanya dibutuhkan sekali atau dua kali dalam satu hari, sedang ilmu itu dibutuhkan sebanyak jumlah nafas."
Allah Ta'ala berfirman,

"Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang batil. " (Ar-Ra'du: 17).

Allah Subhanahu wa Ta'ala mengumpamakan ilmu yang Dia turunkan kepada Rasul-Nya seperti air yang Dia turunkan dari langit, karena masing-masing dari ilmu dan air hujan mendatangkan kehidupan dan kemaslahatan bagi manusia di dunia dan akhirat mereka.

Allah Ta'ala juga mengumpamakan hati manusia lembah. Hati yang besar yang mampu menampung ilmu yang banyak adalah seperti lembah besar yang mampu menampung air yang banyak, dan hati yang kecil yang hanya mampu menampung ilmu yang sedikit adalah seperti lembah kecil yang hanya mampu menampung air yang sedikit. Allah Ta'ala berfirman, "Maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang. " Itulah perumpamaan yang dibuat Allah Ta'ala tentang ilmu, bahwa jika ilmu telah bercampur dengan hati, maka ilmu mengeluarkan buih syubhat yang batil dari dalam hati kemudian buih syubhat mengapung di permukaan hati, sebagaimana arus di lembah mengeluarkan buih yang mengapung di atas permukaan air.

Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan, bahwa buih itu mengapung, berada di atas permukaan air, dan tidak menempel kuat di tanah lembah. Demikian juga syubhat-syubhat yang batil, jika ia telah diusir oleh ilmu dari dalam hati, ia pun mengapung di permukaan hati, tidak menetap di dalamnya, bahkan kemudian pada tahap berikutnya terbuang, dan yang menetap di dalam hati ialah apa yang bermanfaat bagi pemiliknya dan manusia secara umum, yaitu petunjuk dan agama yang benar, sebagaimana yang menetap di dalam lembah ialah air murni, sedang buihnya musnah karena tidak ada harganya. Tidak ada yang memahami perumpamaan-perumpamaan Allah Ta'ala kecuali orang-orang berilmu.

Allah Ta 'ala membuat perumpamaan yang lain dengan berfirman, "Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu." Maksudnya, bahwa jika manusia membakar benda-benda padat seperti emas, perak, tembaga, dan besi, maka benda-benda tersebut mengeluarkan kotoran dalam bentuk buih yang sebelumnya menyatu dengannya. Buih kotoran tersebut dibuang dan dikeluarkan, sedang yang tersisa adalah perhiasan asli saja.

Allah Subhanahu wa Ta'ala membuat perumpamaan berupa air, karena air memberi kehidupan, mendinginkan (menyegarkan), dan mengandung manfaat-manfaat yang banyak sekali. Allah Ta'ala juga membuat per¬umpamaan berupa api, karena api mengandung cahaya, dan membakar apa saja yang tidak bermanfaat. Jadi ayat-ayat Al-Qur'an itu menghidupkan hati sebagaimana tanah dihidupkan dengan air. Ayat-ayat Al-Qur'an juga membakar kotoran-kotoran hati, syubhat-syubhatnya, syahwat-syahwatnya, dan dendam kesumatnya sebagaimana api membakar apa saja yang di-masukkan ke dalamnya. Selain itu, ayat-ayat Al-Qur'an juga membedakan mana yang baik dari yang buruk sebagaimana api membedakan mana yang buruk dan mana yang baik yang ada pada emas, perak, tembaga, dan lain sebagainya.

Inilah sebagian ibrah dan ilmu yang ada dalam perumpamaan yang agung di atas. Allah Ta'ala berfirman,

"Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu." (Al-Ankabut: 43).

___________
Dinukil dari “Buah Ilmu” (kumpulan keutamaan ilmu yang diringkas dari kitab Ibnu Qayyim “Miftah Daar As-Sa’adah” oleh Abu Al-Harits Al-Halbi Al-Atsari), Penerbit, Pustaka Azzam.

♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..

Rabu, 25 Mei 2011

Kisah Taubat Al-Fudhail bin Iyadh

Al-Fudhail bin Iyadh salah seorang dari ulama Salafus Shalih. Berikut ini adalah kisah taubat beliau rahimahulllah.

Dari Al-Fadhl bin Musa, dia berkata: “
كان الفضيل بن عياض شاطرا يقطع الطريق بين أبيورد وسرخس، وكان سبب توبته أنه عشق جارية، فبينا هو يرتقي الجدران إليها، إذا سمع تاليا يتلو (ألم يأن للذين آمنوا أن تخشع قلوبهم..) [ الحديد: 16 ] فلما سمعها، قال: بلى يا رب، قد آن، فرجع، فآواه الليل إلى خربة، فإذا فيها سابلة، فقال بعضهم: نرحل، وقال بعضهم: حتى [ نصبح ] (1) فإن فضيلا على الطريق يقطع علينا.
قال: ففكرت، وقلت: أنا أسعى بالليل في المعاصي، وقوم من المسلمين هاهنا، يخافوني، وما أرى الله ساقني إليهم إلا لارتدع، اللهم إني قد تبت إليك، وجعلت توبتي مجاورة البيت الحرام.


“Al-Fuhdail bin Iyadh dahulu adalah seorang perampok yang menghadang di jalan antara Abyurd dan Sarkhas. Adapun penyebab taubatnya adalah karena beliau mencintai seorang gadis. Suatu kali beliau memanjat dinding untuk menemuinya ketika beliau mendengar seseorang membaca ayat berikut:

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka…” (QS Al-Hadid : 16)

Ketika mendengarnya beliau berkata: “Benar ya Rabb, inilah saatnya,” dan dia pun kembali dan mencari tempat untuk menginap di reruntuhan bangunan, dan di sana dia mendapat sekelompok orang yang melewati jalan. Sebagiann dari mereka berkata, “Mari terus berjalan.” Sebagian lainnya berkata, “Tunggulah hingga pagi, karena Fudhail berada di sekitar sini dan dia akan merampok kita.” Al-Fudhail berkata, “Maka aku pun berpikir dan berkata: “Aku menghabiskan malam dengan berbuat maksiat dan ada sekolompok kaum musliminin di sini takut kepadaku, dan aku berpikir bahwa tidaklah Allah membawaku ke sini kecuali untuk mengambil pelajaran (agar menghentikan perbuatan tersebut). Ya Allah, sungguh aku telah bertaubat kepada-Mu. Dan menjadikan taubatku dengan berdiam (tinggal) di Baitul Haram (Makkah).”


Sumber: Siyar A’lam an-Nubala Imam Adz-Dzahabi dalam Biografi Fudhail bin Iyadh 8/422. (Dikutip dari Maktabah asy-Syamilah v3.0

sumer : disini

♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..

Pesan Umamah binti al-Haris kepada Putrinya

Amr bin Hajar, Raja Kindah, meminang Ummu Ayyas binti ‘Auf. Ketika dia akan dibawa kepada suaminya, ibunya, Umamah binti Al-Haris menemui putrinya lalu berpesan kepadanya dengan suatu pesan yang menjelaskan dasar-dasar kehidupan yang bahagia dan kewajibannya kepada suaminya yang patut menjadi undang-undang bagi semua wanita. Ia berpesan :

Wahai putriku, engkau berpisah dengan suasana yang darinya engkau keluar dan engkau beralih pada kehidupan yang di dalamnya engkau naik untuk orang yang lalai dan membantu orang yang berakal. Seandainya wanita tidak membutuhkan suami karena kedua orang tuanya masih cukup dan keduanya sangat membutuhkannya, niscaya akulah orang yang paling tidak membutuhkannya. Tetapi kaum wanita diciptakan untuk laki-laki, dan karena mereka pula laki-laki diciptakan.

Wahai putriku, sesungguhnya engkau berpisah dengan suasana yang darinya engkau keluar dan engkau berganti kehidupan, di dalamnya engkau naik kepada keluarga yang belum engkau kenal dan teman yang engkau belum terbiasa dengannya. Ia dengan kekuasaannya menjadi pengawas dan raja atasmu, maka jadilah engkau sebagai abdi, niscaya ia menjadi abdimu pula. Peliharalah untukmu 10 perkara, niscaya ini akan menjadi kekayaan bagimu.

Pertama dan kedua, tunduk kepadanya dengan qona’ah, serta mendengar dan patuh kepadanya.

Ketiga dan keempat, memperhatikan mata dan hidungnya. Jangan sampai matanya melihat suatu keburukan darimu, dan jangan sampai mencium darimu kecuali aroma yang harum.

Kelima dan keenam, memperhatikan tidur dan makannya. Sebab terlambat makan memancing amarah dan gagalnya tidur itu membuat orang marah.

Ketujuh dan kedelapan, menjaga hartanya dan memelihara keluarganya. Inti perkara berkenaan dengan harta ialah perawatan dengan baik, sedang berkenaan dengan keluarga ialah mengaturnya dengan baik.

Kesembilan dan kesepuluh, jangan menentang perintahnya dan jangan menyebarkan rahasianya. Sebab jika engkau menyelisihi perintahnya, maka hatinya menjadi dongkol dan jika engkau menyebarkan rahasianya, maka engkau tidak merasa aman terhadap pengkhianatannya. Kemudian janganlah engkau bergembira di hadapannya, ketika dia bersedih dan jangan pula bersedih di hadapannya, ketika ia bergembira.

Maroji’ : Abu Hafs Usamah bin Kamal bin ‘Abdir Rozzaq, Panduan Lengkap Nikah (dari ”A” sampai “Z”)

sumber : disini

♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..

C.I.N.T.A menurut mereka

Anas radhiallahu anhu berkata, "Nabi shallallahu alaihi wasallam berkata,

ما تحابا الرجلان إلا كان أفضلهما أشدهما حبا لصاحبه
'Dua orang saling mencintai (karena Allah) maka yang paling baik di antara keduanya adalah yang paling kuat cintanya kepada temannya."'


[Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (450). [lihat kitab Shahih Adabul Mufrad]


Dari Ubaid al-Kindi berkata:

سَمِعْتُ عَلِيًّا يَقُوْلُ لاِبْنِ الْكَوَّاءِ هَلْ تَدْرِي مَا قَالَ اْلأَوَّلُ ؟ أَحْبِبْ حَبِيْبَكَ هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُوْنَ بَغِيْضَكَ يَوْمًا مَا وَأَبْغِضْ بَغِيْضَكَ هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُوْنَ حَبِيْبَكَ يَوْمَا مَا

“Aku mendengar Ali berkata kepada Ibnul Kawwa, “Apakah engakau tahu apa yang dikatakan pertama?” “Cintailah orang yang engkau cintai dengan sewajarnya, karena mungkin ia akan menjadi orang yang engkau benci suatu hari nanti. Bencilah orang yang engkau benci dengan sewajarnya, mungkin ia akan menjadi kecintaanmu suatu hari nanti.”


[Hasan lighairihi, diriwayatkan dengan riwayat yang mauquf, telah di shahihkan dengan riwayat marfu' di dalam kitab Ghaayatul-Maram (272), (LIhat Shahih Adabul Mufrad Imam Bukhari) oleh Syaikh Albani)]


Dari Aslam, dari Umar bin Khaththab radhiallahu anhu berkata:

لاَ يَكُنْ حُبُّكَ كَلَفًا وَلاَ بَغُضُكَ تَلَفًا فَقُلْتُ كَيْفَ ذَاكَ ؟ قَالَ إِذَا أَحْبَبْتَ كَلِفْتَ كَلَفَ الصَّبِيِّ وَإِذَا أَبْغَضْتَ أَحْبَبْتَ لِصَاحِبِكَ التَّلَف

“Janganlah cintamu menjadikan keterlenaan bagimu, dan jangan pula kebencianmu menajdikan kehancuran bagimu. Aku berkata, “Bagaimanakah itu?” Ia berkata, “Bila engkau mencitainya, maka engkau mencitainya sampai engkau terlena seperti layaknya seorang anak kecil, dan bila engkau membenci, engkau menginginkan kehancuran baginya.”

Shahih sanadnya (Lihat Shahih Adabul Mufad Imam Bukhari oleh Syaikh Albani)

Mu’adz bin Jabal radhiallahu anhu berkata:

إذا أحببت أخا فلا تماره ولا تشاره ولا تسأل عنه فعسى أن توافى له عدوا فيخبرك بما ليس فيه فيفرق بينك وبينه
"Apabila engkau mencintai seseorang, maka janganlah engkau berdebat dengan dia. Janganlah engkau membicarakannya, janganlah engkau bertanya tentang dia, karena barangkali engkau bertemu dengan musuhnya lalu dia memberitahukanmu tentang sesuatu yang tidak terdapat pada dia sehingga menyebabkan perpecahan antara dia denganmu."

Shahih, sanadnya yang mauquf dan hadits tersebut diriwayatkan dengan periwayatan yang marfu' di dalam kitab Adh-Dha'ifah (1420).


http://www.khayla.net/2010/01/mereka-berkata-tentang-cinta.html
♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..

Dari Saudi untuk Afrika, Dari Afrika untuk Syaikh Bin Baz

بسم الله الرحمن الرحيم

Nabi yang penyayang -shallallahu’alaihi wa sallam- bersabda:

الراحمون يرحمهم الرحمن ارحموا من في الأرض يرحمكم من في السماء

“Orang-orang yang penyayang, disayangi oleh Ar-Rahman (Allah Yang Maha Penyayang). Sayangilah yang di bumi niscaya yang di langit akan menyayangi kalian.“ (HR. At-Tirmidzi, no. 1924, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah, no. 925)

Barangkali inilah salah satu kisah pengamalan hadits di atas oleh sebuah pemerintahan Islam dan seorang ulama besar di abad ini yang pernah menjadi mufti (semacam ketua MUI) di negara tersebut. Ali bin Abdullah Ad-Darbi menceritakan:

“Ada satu kisah yang sangat berkesan bagiku, pernah suatu saat berangkatlah empat orang dari salah satu lembaga sosial di Kerajaan Saudi Arabia ke pedalaman Afrika untuk mengantarkan bantuan dari pemerintah negeri yang penuh kebaikan ini, Kerajaan Saudi Arabia.

Setelah berjalan kaki selama empat jam dan merasa capek, mereka melewati seorang wanita tua yang tinggal di sebuah kemah dan mengucapkan salam kepadanya, lalu memberinya sebagian bantuan yang mereka bawa.

Maka berkatalah sang wanita tua, “Dari mana asal kalian?”

Mereka menjawab, “Kami dari Kerajaan Saudi Arabia”.

Wanita tua itu lalu berkata, “Sampaikan salamku kepada Syaikh Bin Baz”.

Mereka berkata, “Semoga Allah merahmatimu, bagaimana Syaikh Bin Baz tahu tentang Anda di tempat terpencil seperti ini?”

Wanita tua menjawab, “Demi Allah, Syaikh Bin Baz mengirimkan untukku 1000 Riyal setiap bulan, setelah aku mengirimkan kepadanya surat permohonan bantuan, setelah aku memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala”.”

(Koran Al-Madinah, no. 13182)

http://nasihatonline.wordpress.com

♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..

Laksana Setetes Air di Tengah Lautan

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

“Kelezatan mengikuti rasa cinta. Ia akan menguat mengikuti menguatnya cinta dan melemah pula seiring dengan melemahnya cinta. Setiap kali keinginan terhadap al-mahbub (sosok yang dicintai) serta kerinduan kepadanya menguat maka semakin sempurna pula kelezatan yang akan dirasakan tatkala sampai kepada tujuannya tersebut. Sementara rasa cinta dan kerinduan itu sangat tergantung kepada ma’rifah/pengenalan dan ilmu tentang sosok yang dicintai. Setiap kali ilmu yang dimiliki tentangnya bertambah sempurna maka niscaya kecintaan kepadanya pun semakin sempurna. Apabila kenikmatan yang sempurna di akherat serta kelezatan yang sempurna berporos kepada ilmu dan kecintaan.

Maka barangsiapa yang lebih dalam pengenalannya dalam beriman kepada Allah, nama-nama, sifat-sifat-Nya serta -betul-betul meyakini- agama-Nya niscaya kelezatan yang akan dia rasakan tatkala berjumpa, bercengkerama, memandang wajah-Nya dan mendengar ucapan-ucapan-Nya juga semakin sempurna. Adapun segala kelezatan, kenikmatan, kegembiraan, dan kesenangan -duniawi yang dirasakan oleh manusia- apabila dibandingkan dengan itu semua laksana setetes air di tengah-tengah samudera. Oleh sebab itu, bagaimana mungkin orang yang berakal lebih mengutamakan kelezatan yang amat sedikit dan sebentar bahkan tercampur dengan berbagai rasa sakit di atas kelezatan yang maha agung, terus-menerus dan abadi. Kesempurnaan seorang hamba sangat tergantung pada dua buah kekuatan ini; kekuatan ilmu dan rasa cinta. Ilmu yang paling utama adalah ilmu tentang Allah, sedangkan kecintaan yang paling tinggi adalah kecintaan kepada-Nya. Sementara itu kelezatan yang paling sempurna akan bisa digapai berbanding lurus dengan dua hal ini [ilmu dan cinta], Allahul musta’aan.”

* * *

Ibnu Qayyim – may Allah be pleased with him – said: “Love is followed by pleasure. It is either strong or weak according to the degree of love. Whenever the desire for the cherished one is stronger, there is perfect pleasure. Love and yearning follow knowing Allah and appreciating His Greatness. Whenever our knowledge of Allah is perfect, we will love him more perfectly. Therefore the perfection of blessing and pleasure in the hereafter can be trace back to knowledge and love.

So whoever believe in Allah, His Names and Attributes and knows them well, would love Him a great deal, and his feeling of pleasure, his being close to Him, looking at His face and hearing His words would be complete when meeting Him in the Day of Judgment. Every pleasure, blessing, joy and delight will be like a drop of water compared to the ocean. So how it is when an intelligent person can prefer weak and shortlived pleasure that is mixed with pain, to great, complete and eternal pleasure? The perfection of man is based on these two abilities: Knowledge and Love. And the best knowledge is the knowledge about Allah, and the highest love is the love for His sake. Surely, it is Allah’s help that should be sought.”

* * *

اللذة تابعة للمحبة تقوى بقوتها وتضعف بضعفها فكلما كانت الرغبة فى المحبوب والشوق اليه أقوى كانت اللذة بالوصول اليه أتم والمحبة والشوق تابع لمعرفته والعلم به فكلما كان العلم به اتم كانت محبته أكمل فإذا رجع كمال النعيم فى الآخرة وكمال اللذة الى العلم والحب فمن كان يؤمن بالله واسمائه وصفاته ودينه أعرف كان له أحب وكانت لذته بالوصول اليه مجاورته والنظر الي جهه وسماع كلامه أتم وكل لذة ونعيم وسرور وبهجة بالاضافة الى ذلك كقطرة فى بحر فكيف يؤثر من له عقل لذة ضعيفة قصيرة مشوبة بالآلام علي لذة عظيمة دائمة ابد الآباد وكمال العبد بحسب هاتين القوتين العلم والحب وافضل العلم العلم بالله وأعلى الحب الحب له وأكمل اللذة بحسبهما والله المستعان

Source: Al-Fawaid by Ibnu Qayyim al-Jauziyyah



♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..

wanita, jadilah diri sejatimu. . . .

Banyak yang berpendapat bahwa dunia ini milik kaum pria. Mungkin itu benar. Tidak saja karena ego para pria, tapi juga secara sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja, wanita pun menunjukkan persetujuannya dengan sikapnya.Lihat saja iklan parfum atau kosmetik wanita, ujung-ujungnya pasti untuk menarik perhatian pria. Lihat saja bagaimana wanita berpakaian ssetengah telanjang berkeliaran di sepanjang jalan, dengan senyum kemenangan langkah terayun merasakan pasangan mata kaum pria melekat padanya penuh kagum. Atau dengar saja komentar beberapa wanita yang merasa tidak percaya diri jika tidak menggunakan parfum, atau lipstick, atau make up. Sungguhkah begitu rendah dan kebendaan rasa percaya diri seorang wanita?

Duhai wanita, dan kalian wahai pria… pahamilah…
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (QS 54 : 49)
Allah lah Yang Menciptakan, Maha Tahu dan Mengenal akan segala yang diciptakan-Nya, dan dengannya menggariskan hak dan keewajiban pria dan wanita, tugas dan tanggungjawabnya masing-masing.
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan, Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS 21 : 33)“
Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur.” (QS 25 : 62)

Ya, mengapa tidak mengambil pelajaran dari ciptaan-Nya yang lain? Wanita bukanlah mahluk kelas dua, seperti juga fungsi malam yang tidak bisa digantikan oleh siang, atau seperti peran bulan tidak bisa digantikan oleh matahari. Kesemuanya adalah pasangan yang saling melengkapi. Siang tidak lebih utama dari malam, atau sebaliknya.

Bayangkanlah jika tubuh kita yang indah ini mempunyai ukuran yang sama, telinga sebesar kepala, atau tangan sepanjang kaki, batok kepala sama dengan tempurung lutut, masihkah akan kita jumpai keindahan itu?Jangan pernah mengatakan bahwa wanita adalah mahluk kelas dua, karena keduanya adalah sama di mata Allah, yang membedakannya hanyalah derajat ketakwaannya.

Seorang wanita bisa menjadi gudang ilmu seperti Aisyah r.a.
Seorang wanita bisa menjadi utama dalam ketakwaan seperti Asiah isteri fir’aun.
Seorang wanita berhak menolak pinangan orang yang tdak disukainya meski ayahnya menyetujuinya, seperti pada jaman rasulullah.
Seorang wanita berhak menceraikan suaminya jika dia tidak menyukainya sperti kasus barirah yang menolak saran rasulullah saw untuk kembali kepada suaminya.
Seorang wanita berhak tetap menggunakan namanya semasa gadis ketika menikah.
Seorang wanita memiliki hak penuh atas harta pribadinya setelah menikah.
Mengapa masih ada yang menanggap wanita sebagai mahluk kelas dua, baik dengan opini atau prilaku yang ditujukan kepada wanita?
Padahal islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW telah begitu tinggi mengangkat derajat wanita dari kehinaan. Wanita bukanlah objek, harta yang bisa diwariskan, yang bisa dipertaruhkan di meja judi, bukan pula sebagai objek pemuas sahwat seperti pada jaman jahiliyah. Anak-anak perempuan berhak untuk hidup seperti anak laki-laki. “Dan apabla bayi-bayi perempuan dikubur hidup-hidup, ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh?” (QS 81: 8-9)

Kekerasan dalam rumah tangga yang kini menjadi perhatian pemerhati masalah perempuan yang akhirnya diterbitkan dalam bentuk undang-undang sebenarnya tidak perlu terjadi jika masing-masing pihak baik suami maupun isteri menyadari hak dan kewajibannya masing-masing. Menyadarai makna sebuah keluarga sebagaimana termaktub dalam surat Ar Ruum.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS 30 : 21)

Tidak ada tempat untuk kesewenangan, bahkan tidak juga dalam rumah tangga!

Kembali kepadamu kaumku wanita, Ada banyak hal yang menyebabkan kita menjadi terbelakang, lemah dan tergantung sepenuhnya pada pria. Pemikiran bahwa kedudukan wanita mutlak berada dibawah kaum pria, sementara sebagian yang lain begitu bebas dan mandiri, merasa diri sejajar dengan kaum pria sehingga bias melakukan “apa saja” yang bi dilakukan oleh kaum pria.

Hargailah dirimu wanita.
Kelembutanmu bukanlah kelemahan. Naluri keibuan yang ada pada dirimu adalah sebuah fitrah yang mulia. Itu bukan sesuatu yang diwariskan budaya, bukan sesuatu yang bisa dipelajari. Naluri itulah yang menyebabkan kebahagiaan terbesar seorang wanita adalah ketika dia bisa melahirkan dan melihat anaknya tumbuh menjadi anak yang sholeh dan berakhlak mulia.

Seorang lelaki datang kepada rasulullah salallahu alaihi wassalam dan bertanya, “ Ya rasulullah, siapakah yang paling utama yang berhak mendapatkan perhatianku?” Raulullah menjawab, “Ibumu.” Lalu orang itu bertanya lagi, “siapa lagi ya rasulullah?”. “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi. “siapa lagi?” “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi. “Siapa lagi?” Barulah rasulullah menjawab “Ayahmu.” (HR. Bukhari).

Betapa mulia kedudukan wanita sebagai seorang ibu, seperti juga yang digambarkan dalam sebuah hadis masyur, “Surga ada dibawah telapak kaki ibu.” Meski hadis ini dhaif namun isinya terdapat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan al-Nasai; seorang pria datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, “Ya rasululllah saya ingin ikut berjihad tetapi saya meminta nasihat anda.” Rasulullah berkata, “Apakah ibumu masih hidup?” Dia menjawab, “Ya.” Rasulullah berkata, “Jika demikian tinggallah bersamanya karena surga berada di bawah kakinya.” Hadis ini disahihkan oleh al Hakim.

Untukmu kaum wanita, juga untuk diriku, carilah dan jadilah diri sejatimu
♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..

penuntut ilmu dan pecandu internet

Seorang penuntut ilmu, pertama sekali dia memperhatikan perbaikan dirinya sendiri dan senantiasa bersikap lurus, karena dia adalah teladan, baik dalam akhlaqnya maupun sikapnya.

Seorang penuntut ilmu, sangat bersemangat untuk meraih suatu kemanfaatan, bermajelis dengan para pemilik ilmu, pemilik keutamaan dan sifat wara’.

Seorang penuntut ilmu, senantiasa membekali diri dengan ilmu yang bermanfaat, menjaga waktunya (dari hal-hal yang tidak berguna), hingga engkau tidak melihatnya kecuali selalu mengambil manfaat, berpaling dari perkara yang sia-sia dan menyibukkan diri dengan perkara yang bermanfaat saja.

Seorang penuntut ilmu, apabila dia berbicara maka dia memberi manfaat dengan perkataannya, jika dia menulis maka dia memberi manfaat dengan tulisannya, hingga orang yang bermajelis dengannya tidak akan pernah kosong dari suatu manfaat.

Seorang penuntut ilmu, menghargai kemulian ilmu dan kedudukan ulama, dia mengambil ilmu dari para ulama, menhormati dan mendoakan mereka serta memohon rahmat untuk (ulama) yang sudah meninggal.

Seorang penuntut ilmu, membenci ghibah dan membenci orang yang suka berghibah, dia juga tidak ridho apabila aib seseorang dibicarakan di depannya. Engkau lihat seorang penuntut ilmu itu bersikap tawadhu’, tidak mengangkat dirinya melebihi kedudukannya yang sebenarnya, tidak berbangga dengan sesuatu yang tidak dia miliki, tidak tertipu dengan pujian dan sanjungan, tidak meninginkan ketenaran, tidak pula kedudukan di tengah-tengah manusia, karena dia tahu bahwa yang mampu mengangkat dan merendahkan seseorang hanyalah Allah Ta’ala, bukan seorang manusia.

Seorang penuntut ilmu, senantiasa berdakwah dan mensihati kaum muslimin, memerintahkan kepada yang ma’ruf dan melarang dari yang munkar sesuai dengan kaidah-kaidah syari’ah dan tatanan masyarakat. Engkau lihat seorang penuntut ilmu itu sangat bersemangat dalam menyatukan ummat, merekatkan hati-hati mereka dan membenci perpecahan antara Ahlus Sunnah, karena dia mengetahui bahwa perpecahan itu selalu bersama kebid’ahan dan persatuan selalu menyertai sunnah. Oleh karenanya dikatakan, “Ahlus Sunnah wal Jama’ah (persatuan)” dan “Ahlus Bid’ah wal Furqoh (perpecahan)”.

Demikian pula engkau lihat seorang penuntut ilmu selalu menjaga lisannya, dia tidak mengomentari semua gosip dan isu yang tersebar di masyarakat, karena dia tahu bahwa semua perkataan dan perbuatannya akan dihisab.

Seorang penuntut ilmu, memperhatikan maslahat pada setiap perkataan dan perbuatannya, dia tidak membuka pintu (mencontohkan) keburukan bagi manusia, tidak membicarakan perkara yang batil, tidak sibuk dengan permasalahan yang tidak dipahaminya, dia tidak masuk dalam suatu pembicaraan kecuali berdasar ilmu, sehingga dia tahu penyebab masalah yang ada dan apa solusinya. Benar-benar dia telah menyiapkan jawaban di hadapan Allah Ta’ala kelak (atas semua perkataan dan perbuatannya).

Inilah sebagian sifat penuntut ilmu, semoga Allah Ta’ala menganugarahkan sifat-sifat tersebut kepada kita.

Adapun pecandu internet, keadaannya terbalik, sebagaimana telah dimaklumi dan disaksikan.

Pecandu internet akhlaqnya rendah, suka melanggar kehormatan, menyia-nyiakan waktu tanpa manfaat, menyerang siapa saja tanpa memperdulikan kemuliaan ilmu, umur, kehormatan dan keutamaan. Dia juga berlagak ‘alim, mencari-cari kekurangan dan kesalahan orang lain, semua itu adalah buah dari mencandu internet secara berlebihan. Hari dan tahun yang dia lalui kosong tak berarti, hingga akhirnya dia tidak bisa tenang dan tidak membiarkan orang lain tenang.

Maka, jika engkau ingin menjadi penuntut ilmu, jalannya ada di depanmu dan telah jelas bagimu tanda-tandanya. Namun jika kamu memilih jadi pecandu internet, jalannya juga ada di depanmu, yang dipenuhi dengan kotoran dan najis, maka kotorilah dirimu sesuai kehendakmu, akan tetapi janganlah engkau membohongi manusia, sehingga engkau disangka seorang penuntut ilmu!

Diterjemahkan dari website resmi Asy-Syaikh Abu Malik Abdul Hamid Al-Juhani hafizhahullah, Imam dan Khotib Masjid Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu di Yanbu’ Al-Bahr, juga Da’i di Kementrian Wakaf, Dakwah dan Bimbingan KSA, dari artikel yang berjudul:

الفرق بين طالب العلم , وطالب الأنترنت

[1] Nasihat ini beliau tulis sebagai nasihat kepada para penuntut ilmu yang berdakwah via internet, sekaligus sebagai celaan terhadap orang-orang yang suka menyebar kerusakan di internet, mengoyak persatuan Ahlus Sunnah dan membuat lari kaum muslimin dari dakwah yang penuh berkah ini

♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..

walau badai menghadang

Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah menuliskan surat kepada Mu’awiyah. Isinya sebagai berikut.

سَلاَمٌ عَلَيْكَ أَمَّا بَعْدُ فَإِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ كَفَاهُ اللَّهُ مُؤْنَةَ النَّاسِ وَمَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ وَكَلَهُ اللَّهُ إِلَى النَّاسِ ». وَالسَّلاَمُ عَلَيْكَ.

“Salam untukmu. Amma Ba’du. Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barang siapa mencari ridho Allah dengan membuat manusia murka, maka Allah akan bereskan urusannya dengan sesama manusia. Tetapi barang siapa mencari ridho manusia dengan membuat Allah murka maka Allah akan serahkan orang tersebut kepada manusia’ Wassalamu ‘alaika.” (HR. Tirmidzi. Dalam As Silsilah Ash Shohihah, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)

Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin dalam Al Qoulul Mufid mengatakan, “Apabila seseorang mencari ridho Rabbnya dengan niat yang tulus, maka Allah akan ridho kepadanya karena dialah yang paling mulia dari hamba-Nya… karena hati seseorang di antara dua jari dari jari-jemari Allah ta’ala. Allah-lah yang membolak-balikkan hati siapa saja yang dikehendaki-Nya. …Dan barang siapa yang mencari ridha manusia namun membuat Allah murka, maka hasilnya adalah dia akan mendapatkan lawan dari maksudnya tersebut.”

Oleh karena, itu sabarlah saudaraku dengan cemoohan yang ada. Janganlah engkau menanggalkan ajaran Nabimu sehingga membuat Allah murka. Jika orang tua memang belum memahamai ajaran Islam, cobalah menjelaskan kepada mereka bahwa ajaran yang engkau pegang adalah ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ajaran yang benar, bukan aliran sesat. Katakan pula bahwa tidak perlu khawatir dengan kajian yang engkau ikuti selama ini, karena pengajiannya bukanlah pengajian teroris. Yang diajarkan adalah ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jelaskanlah hal ini dengan lemah lembut sebagaimana pada firman Allah Ta’ala,

وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

“Dan ucapkanlah kepada mereka (kedua orang tua0 perkataan yang mulia.” (QS. Al Isro’: 23). Dalam tafsir Al Jalalain ditafsirkan dengan ‘ucapkanlah perkataan yang indah dan lemah-lembut’.

Carilah pula teman-teman yang dapat mendukungmu bisa istiqomah. Lihatlah para sahabat Nabi bisa istiqomah karena mereka sering bergaul dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah Ta’ala berfirman,

وَكَيْفَ تَكْفُرُونَ وَأَنْتُمْ تُتْلَى عَلَيْكُمْ آَيَاتُ اللَّهِ وَفِيكُمْ رَسُولُهُ وَمَنْ يَعْتَصِمْ بِاللَّهِ فَقَدْ هُدِيَ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

“Bagaimana mungkin (tidak mungkin) kalian menjadi kafir, sedangkan ayat-ayat Allah dibacakan kepada kalian, dan Rasul-Nyapun berada ditengah-tengah kalian? Dan barang siapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah maka sesungguhnya dia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus” (QS. Ali ‘Imran 3: 101)

Dalam ayat lain Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar(jujur)” (QS. At Taubah 9: 119)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengajarkan kepada kita agar bersahabat dengan orang yang dapat memberikan kebaikan dan sering menasehati kita.

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ ، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari no. 2101, dari Abu Musa). Ibnu Hajar Al Asqolani dalam Fathul Bari mengatakan, “Hadits ini menunjukkan larangan berteman dengan orang-orang yang dapat merusak agama maupun dunia kita. Dan hadits ini juga menunjukkan dorongan agar bergaul dengan orang-orang yang dapat memberikan manfaat dalam agama dan dunia.”

Para ulama pun memiliki nasehat agar kita selalu dekat dengan orang sholih.

Al Fudhail bin ‘Iyadh berkata,

نَظْرُ المُؤْمِنِ إِلَى المُؤْمِنِ يَجْلُو القَلْبَ

“Pandangan seorang mukmin kepada mukmin yang lain akan mengilapkan hati.” (Siyar A’lam An Nubala’, 8/435). Maksud beliau adalah dengan hanya memandang orang sholih, hati seseorang bisa kembali tegar. Oleh karenanya, jika orang-orang sholih dahulu kurang semangat dan tidak tegar dalam ibadah, mereka pun mendatangi orang-orang sholih lainnya.

‘Abdullah bin Al Mubarok mengatakan, “Jika kami memandang Fudhail bin ‘Iyadh, kami akan semakin sedih dan merasa diri penuh kekurangan.” Ja’far bin Sulaiman mengatakan, “Jika hati ini ternoda, maka kami segera pergi menuju Muhammad bin Waasi’.” (Ta’thirul Anfas min Haditsil Ikhlas, 466)

Dan kami nasihatkan pula, jika memang tempat kerja yang dicari menawarkan agar jenggot dicukur atau celana diturunkan, maka janganlah terima pekerjaan semacam itu. Ingatlah rezeki Allah itu luas. Masih banyak pekerjaan lain yang bisa dicari. Mengapa kita harus mengorbankan akhirat untuk mendapatkan dunia yang tentu lebih rendah? Allah Ta’ala berfirman,

وَلَلآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الأولَى

“Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).” (QS. Adh Dhuha: 4)

Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Dan negeri akhirat itu lebih baik bagimu dari dunia ini. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling zuhud di dunia (meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat demi kehidupan akhirat, pen). Sebagaimana telah diketahui dalam jalan hidup beliau bahwa tatkala beliau disuruh memilih di akhir hidupnya antara hidup kekal di dunia sampai akhirnya kemudian masuk surga, ataukah memilih karunia di sisi Allah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akhirnya memilih apa yang ada di sisi Allah karena dunia adalah hina (daniyah).” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim)

Agar tetap diteguhkan hati, ingatlah sebuah do’a yang selalu dibaca oleh Nabi. Amalkan do’a tersebut untuk memohon keteguhan dan keistiqomahan dalam menjalani ajaran Islam. Doa yang paling sering dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah doa,

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

“Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).” Ummu Salamah pernah menanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kenapa do’a tersebut yang sering beliau baca. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya menjawab,

يَا أُمَّ سَلَمَةَ إِنَّهُ لَيْسَ آدَمِىٌّ إِلاَّ وَقَلْبُهُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ فَمَنْ شَاءَ أَقَامَ وَمَنْ شَاءَ أَزَاغَ

“Wahai Ummu Salamah, yang namanya hati manusia selalu berada di antara jari-jemari Allah. Siapa saja yang Allah kehendaki, maka Allah akan berikan keteguhan dalam iman. Namun siapa saja yang dikehendaki, Allah pun bisa menyesatkannya.” (HR. Tirmidzi no. 3522. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Dalam riwayat lain dikatakan,

إِنَّ الْقُلُوبَ بِيَدِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ يُقَلِّبُهَا

“Sesungguhnya hati berada di tangan Allah ‘azza wa jalla, Allah yang membolak-balikkannya.” (HR. Ahmad 3/257. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini qowiy (kuat) sesuai syarat Muslim)

Ingatlah bahwa do’a adalah senjata utama seorang muslim agar dapat terus istiqomah, dimudahkan berpegang teguh dengan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan do’a adalah di antara jalan agar orang tua dapat memahami ajaran yang kita jalankan. Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, “Do’a adalah sebab terkuat bagi seseorang agar bisa selamat dari hal yang tidak ia sukai dan sebab utama meraih hal yang diinginkan.” (Al Jawabul Kaafi, 21)

Ya Hayyu, Ya Qoyyum. Wahai Zat yang Maha Hidup lagi Maha Kekal. Dengan rahmat-Mu, kami memohon kepada-Mu. Perbaikilah segala urusan kami dan janganlah Engkau sandarkan urusan tersebut pada diri kami, walaupun hanya sekejap mata. Amin Yaa Mujibbas Sa’ilin.


Cuplikan dari buku penulis "Mengenal Ajaran Nabi, Bukanlah Teroris" yang insya Allah akan segera diterbitkan oleh Pustaka Muslim - Jogja.

www.rumaysho.com

♥ THANKS FOR READING. DON'T FORGET TO COMMENT .. ♥

Read More..